SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
A. Pengertian
1.
Data
Menurut beberapa sumber, ada beberapa
pengertian data, yakni :
1. Menurut
kamus bahasa, data berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan –
bahan keterangan.
2. Dari sudut pandang bisnis, sebagai berikut
a. “business data is an organiszation’s
description of things (resources) and events
(transactions) that it faces”.
b. Jadi data,
dalam hal ini disebut sebagai data bisnis, merupakan deskripsi organisasi
tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi.
Data
merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Jadi pada
intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan
merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu
informasi
Data
: angka, catatan, keterangan dan lain lain yang diperoleh dari berbagai
aktivitas kegiatan statistik ataupun sensus; dikenal sebagai ‘raw material of
information’
2.
Informasi
Informasi adalah
Hasil pengelolaan data, secara analitis dan secara inteligen sedemikian rupa
sehingga ‘siap pakai’ dalam proses operasional dan aktivitas manajemen;
khususnya dalam meminimalisasi ‘uncertainty’.
3.
Sistem
Sistem
merupakan kumpulan beberapa komponen atau bagian yang terpadu, saling
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
4.
Manajemen
Manajemen
adalah segala kegiatan dengan tugas manajer dikenal sebagai ‘management functions’, POAC: perecanaan
(Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating), dan pengawasan dan evaluasi
(Controling).
5.
Sistem
Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa
Inggris: management
information system, MIS) adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem
informasi yang bertanggungjawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
menyediakan informasi yang berguna bagi semua tingkatan manajemen di dalam
kegiatan perencanaan dan pengendalian.
B. Sistem
informasi manajemen (SIM)
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
§ Sistem
informasi pemasaran (marketing information systems),
menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan
pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan pemasaran.
§ Sistem
informasi manajemen persediaan (inventory management information
systems).
§ Sistem
informasi personalia (personal information systems).
§ Sistem
informasi penelitian dan pengembangan (research
and development information systems).
§ Sistem
informasi teknik (engineering information systems).
Struktur Sistem informasi manajemen (SIM)
Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem
yang terstruktur (formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal). Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku
pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini
tergantung kepada tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada
pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran
tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi
yang bersangkutan (Gordon,1999).
Sistem informasi manajemen berusaha untuk menggabungkan keduanya dengan
bertumpu pada norma organisasi dalam mendukung kegiatan organisasi. Dengan
demikian diharapkan sistem formal dapat menjadi subsistem terutama keberhasilan
organisasi bukan hanya perorangan tetapi hasil kerjasama seluruh organisasi.
Peran SIM dalam pemecahaan masalah
Kontribusi SIM dalam pemecahan masalah ada dua, yaitu sebagai penyedia
sumberdaya informasi organisasi secara keseluruhan dan sebagai pengidentifikasi
dan pemahaman masalah.
C. E-Government
E-government adalah menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi (ICT) untuk mempromosikan pemerintahan yang lebih efisien
dan penekanan biaya yang efektif, kemudahan fasilitas layanan pemerintah serta
memberikan akses informasi terhadap masyarakat umum, dan membuat pemerintahan
lebih bertanggung jawab kepada masyarakat.
E-Government yang "juga disebut
e-gov, digital government, online government atau dalam konteks tertentu
transformational government adalah penggunaan teknologi informasi oleh
pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan
bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government
dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk
meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses
kepemerintahan yang demokratis.
Pengembangan
e-Government di Indonesia terus bergulir dan berjalan sejak di keluarkannya
Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan EGovernment. Kini di setiap lembaga pemerintah, baik itu
di pusat maupun di daerah, telah menyusun konsep dan rencana penerapannya,
bahkan sudah ada yang mulai menerapkannya. Hal ini tentu harus kita sambut
dengan baik dan kita dukung karena dengan diterapkan e-Government tersebut berarti
membangun upaya untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik secara efektif dan efisien.
Manfaat e-Government
·
Memperbaiki
kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri)
terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang
kehidupan bernegara.
·
Meningkatkan
transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam
rangka penerapan konsep Good
Corporate Governance.
·
Mengurangi
secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang
dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas
sehari-hari.
·
Memberdayakan
masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses
pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.