tapi aku tak dapat garansi untuk membawamu benar-benar pulang bersamaku.
aku tetap saja selalu terbuai pada alunan vibrasi pita suaramu yang slalu jadi yang paling merdu.
aku masih saja mencoret-coret awan dengan angin yang kukibaskan dari ujung telunjukku, yang kadang juga mengukir rasi bintang di langit hitam sesuka hatiku.
dirimu masih disitu, duduk tersenyum mempermainkan sebuah boneka yang mirip denganku. atau mungkin, kau hanya menatapnya, lalu mengenalnya tanpa tahu liku yang tak kita tahu hitungannya.
sampai aku sadar dengan rasaku bahwa itu benar-benar aku.
aku yang akhirnya sibuk mengukir inisialmu.
menggelitik waktu dalam irisan keingintahuanku tentang dia yang ditetapkan untukku.
tentang pilihanku dan piliha-Nya dengan persetujuanku dan izin-Nya.
Apakah kamu memang benar dia?
Aku tak diberi garansi, jadi aku belum berani membawamu pulang..
0 Silakan ngoceh.. ^.^ Makasih udah mampir ke sini.:
Posting Komentar