review... The 8th Habit – From Effectiveness to Greatness

 review...  The 8th Habit – From Effectiveness to Greatness


Menurut Stephen R. Covey dalam bukunya The 8th Habit – From Effectiveness to Greatness (2004), Kecerdasan Spiritual adalah pusat dan dasar dari semua kecerdasan yang ada (Fisik, Mental, dan Emosional), karena menjadi sumber petunjuk bagi ketiga kecerdasan tersebut. Kecerdasan spiritual mewakili dorongan kita untuk memperoleh makna dari kehidupan dan menghubungkan kita dengan Sesuatu yang Maha tanpa batas atau Maha tak terhingga. Ia juga dapat membantu kita untuk melihat prinsip-prinsip kebenaran yang juga merupakan bagian dari hati nurani kita.
Kebiasaan ke-8 bukan sekadar merupakan penambahan satu kebiasaan lagi terhadap 7 Kebiasaan yang sudah ada. Kebiasaan ke-8 adalah tentang melihat dan memanfaatkan kekuatan dimensi ketiga dari 7 Kebiasaan yang bisa menjawab tantangan sentral dari Abad Pekerja Pengetahuan (Knowledge Worker Age) yang baru. Kebiasaan ke-8 adalah Menemukan Suara Panggilan Jiwa Anda dan Mengilhami Orang Lain untuk Menemukan Suara Kemerdekaan Jiwa Mereka.
Kebiasaan 8 ini, Covey berpendapat, dalam era informasi dan ilmu pengetahuan yang
sekarang sedang kita jalani, menjadi orang yang efektif belumlah cukup. Lalu dia menyarankan jadilah orang yang "great" - agung, mulia & hebat. Kebiasaan ke 8 tersebut (yang ditulis dalam satu buku), yaitu "senantiasa berupaya menemukan voice (suaranya), dan mengilhami orang lain untuk menemukan suara mereka". Sebagai contoh, Covey menilai sosok  Muhammad Yunus (orang Bangladesh yang baru-baru ini diundang oleh SBY untuk memotivasi pendirian usaha kredit mikro di Bali) yang berhasil mendirikan bank untuk orang-orang miskin di negaranya, adalah salah satu yang sudah berhasil mengaplikasikan kebiasaan ke 8.
Lebih detail lagi, Covey merepresentasikan kebiasaan ini sebagai pelengkap ke 3 dimensi dari modelnya yaitu sebagai berikut:
1.    Personal greatness.
    Memberlakukan 7 kebiasaan dalam kerangka: visi, disiplin, sabar & perasaan.
2.    Leadership greatness.
    Mengaplikasikan 4 aturan kepemimpinan dari model 7 kebiasaan, yaitu:
a.  Modeling atau panutan atau contoh atau menjadi teladan bagi orang lain. dalam hal  spiritual, yaitu model.
b.  Pathfinding atau perintis jalan, untuk memberi jalan sebuah keberhasilan. dalam hal   mental, yaitu harus mencari jalan.
c. Aligning atau bertindak sebagai penyelaras dari semua elemen yang terlibat dalam system yang tengah dijalankan dalam hal tubuh, yaitu mencari penyesuaian.
d. Empowering atau pemberdayaan, dimana seseorang membantu orang lain untuk  menemukan, menggali dan mengembangkan potensi dirinya. dalam hal hati, yaitu pemberdayaan.
Proses-proses tersebutlah yang disebutkan sebagai proses untuk "menginspirasi yang lain untuk menemukan suaranya". Kunci untuk meraih semuanya adalah fokus dan eksekusi.

3.      Organizational greatness.
Keagungan berorganisasi yang di alihkan kedalam suatu  visi, misi & nilai yang akan menghasilkan kejelasan, komitmen, translasi, sinergi & akuntabilitas.

Habit 8
Find your voice and inspire others to find theirs
·         Menggali dan menemukan potensi diri serta memberikan inspirasi kepada orang lain untuk menemukan potensinya.
·         Individu sebagai seorang manusia secara utuh (whole-person paradigm), yang terdiri atas tubuh, pikiran, hati, dan jiwa.
·         Potensi, yang oleh Covey disebut sebagai voice, sangat unik bagi setiap individu, merupakan gabungan dari bakat (talent), semangat (passion), kebutuhan (need), dan kata hati (conscience).

Kebiasaan ke-8 secara berurutan, yaitu "menemukan suaranya sendiri", lalu membuat pilihan untuk memperluas pengaruhnya dengan "mengilhami orang lain untuk menemukan suara mereka", dia meningkatkan kebebasan dan kemampuan memilihnya untuk memecahkan tantangan-tantangan terbesarnya dan melayani berbagai kebutuhan manusia. Dia juga belajar bagaimana kepemimpinan pada akhirnya merupakan sebuah pilihan bukan jabatan, sehingga kepemimpinan, seni yang memampukan orang lain itu, bisa tersebar secara meluas di dalam organisasi dan masyarakat, dan dengan demikian kita memimpin (memberdayakan) manusia, sementara kita mengelola atau mengontrol barang-barang.

Orang-orang yang dapat menemukan suara mereka inilah yang kelak menjadi great people.

0 Silakan ngoceh.. ^.^ Makasih udah mampir ke sini.:

Posting Komentar


up